Rabu, 15 Februari 2012

Pencairan BOS di Jawa Timur Jadi Percontohan

SURABAYA - Pencairan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di wilayah Jatim kini makin cepat. Bahkan bantuan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah Jatim ini lebih cepat dari daerah lain. Sebab pencairan BOS kini dengan sistem hibah. Dari kas negara APBN langsung ke rekening sekolah melalui kas provinsi.
“Dalam evaluasi kami, BOS di Jatim lebih cepat dari wilayah lain. Bahkan, kini monitoring pencairan BOS Jatim menjadi proyek percontohan nasional karena melalui sistem online. BOS kini dirupakan hibah,” ujar Budi Susetya, Ketua Tim Manajemen BOS Pusat, Minggu (12/2/2012).
Dengan sistem evaluasi dan monitoring lewat online, akan diketahui dengan cepat BOS di daerah mana yang belum cair. Tim dari pusat dan Provinsi Jatim telah sepakat dengan Bank Jatim untuk memantau pencairan BOS melalui online.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Harun, menyatakan bahwa Jatim memang layak menjadi proyek percontohan nasional atau pilot project pencairan BOS. Bukan saja kompleksitas dan beragamnya wilayah sehingga Jatim mencerminkan Indonesia.
“Wilayah kami lebih luas dan sekolah penerima BOS juga lebih banyak. Namun, kami bisa membuktikan sebagai daerah paling cepat mencairkan BOS secara nasional,” kata Harun.
Sebab, kini BOS dirupakan hibah sehingga relatif tidak terlalu birokratif. Berbeda tahun lalu, BOS tidak dirupakan hibah untuk sekolah negeri. Tahun lalu masih birokrstif karena dana dari kas negara ke kas kabupaten kota baru ke sekolah. Pencairan ke sekolah,  menunggu birokrasi yang panjang.
Tahun ini, BOS langsung dari APBN ke kas provinsi dan langsung ditransfer ke rekening sekolah masing-masing. Dengan sistewm hibah, BOS itu dicairkan ke setiap sekolah baik negeri maupun swasta.
Artinya dengan sistem hibah, bantuan dari APBN tersebut bisa langsung dimanfaatkan. Hasil bantuan tersebut tidak wajib dikembalikan dan tidak menjadi aset negara. Malainkan dimanfaatkan oleh lembaga sekolah yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar