Rabu, 04 Juli 2012

Jumlah Pagu Siswa TP 2012/2013 Sebanyak 13.097 Siswa


Pendaftaran Siswa Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2012 secara online, para calon siswa baru juga dapat melakukan pendaftaran secara non online atau penerimaan mandiri di sekolah. Adapun ada beberapa sekolah yang menggunakan PPDB secara Online untuk kategori SMP Negri sebanyak 23 Sekolah se-Kabupaten Tuban. Dengan jumlah Rombongan belajar (Rombel) atau jumlah siswa kelas 7 sebanyak 169 rombel. Dengan jumlah total PPDB online SMP Negri sebanyak 5.433 siswa.

Jumlah diatas termasuk untuk kelas 8 sebanyak 163, dan untuk rombel kelas 9 sebanyak 163 juga, sehingga jumlah total rombel untuk SMP negri di 3 kelas berjumlah 494 rombel. Untuk SMP Negeri dalam PPDB Non PSB online (penerimaan secara mandiri) terdapat 26 sekolah se Kabupaten Tuban. Dengan jumlah Rombel untuk kelas 7 sebanyak 97 rombel, dengan jumlah siswa sebesar 3.424 siswa. Jumlah ini termasuk untuk rombel kelas 8 sejumlah 93 rombel dan untuk rombel kelas 9 sejumlah 96 rombel.

Adapun untuk PPDB SMA negri yang menggunakan sistem PPDB online hanya sejumlah 9 sekolahan, dengan jumlah rombel untuk kelas 10 sejumlah.  Dan 47 rombel untuk rombel kelas 11. Sejumlah 46 rombel dan untuk rombel kelas 12 sejumlah 45 rombel, dengan   pagu siswanya berjumlah 1.744 siswa.

Bagi SMA Negri yang tidak menggunakan PPDB Online/ penerimaan siswa secara mandiri sebanyak 9 sekolah dengan jumlah rombel untuk kelas 10 sebanyak 34 rombel, untuk kelas 11 jumlah rombelnya sebanyak 31 rombel dan untuk rombel kelas 12 sebanyak 31 rombel, dengan jumlah pagu siswanya sebanyak 1.304 siswa.

Selanjutnya jumlah PPDB untuk sekolah SMK Negeri yang menggunakan sistem PPDB online sebanyak 3 SMK. Diantaranya adalah SMK Negeri 1 Tuban, SMK Negeri 2 Tuban dan SMK Negeri 1 Singgahan, dengan jumlah pagu siswa sebanyak 1.092 siswa.

Sedangkan untuk SMK Negeri yang tidak menggunakan sistem online sebanyak 6 SMK. Yakni SMK Negeri 3 Tuban, SMK Negeri 1 Jatirogo, SMK Negeri 1 Rengel, SMK Negeri 1 Tambakboyo, SMK Negeri 1 Widang dan SMK Negeri Palang, dengan jumlah rombel 216, dan pagu siswa sebanyak 1.404 siswa.

Adapun untuk SMK Swasta berpedoman pada pegu kelas menyesuaikan dengan jumlah ruang kelas dan sarana prasarana yang dimiliki. Pagu murid berpedoman pada standart pelayanan minimal pendidikan dasar.

Kepala Dinas Pendidikan , Pemuda Dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Tuban, Drs. Sutrisno, Sabtu (30/06/2012), menjelaskan bahwa, jumlah pagu yang sudah ditentukan merupakan kesepakan dari hasil rapat bersama.

“Semuanya sudah disusun oleh Disdikpora dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah masing masing, dalam PPDB ni semuanya gratis,” jelasnya.
»»  Baca Selanjutnya...

PPDB Online 2012/2013 Dimulai 29 Juni - 03 Juli 2012

Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online tingkat SMP/SMA/SMK tahun ajaran 2012/2013 telah dibuka oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban, Jumat (29/06/2012).


Kepala Bagian Kesiswaan SMP/SMA/SMK, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban, Sunaryo menyatakan, pendaftaran PPDB dimulai pada hari ini tanggal 29 Juni 2012 hingga 03 Juli 2012.

Untuk seleksi dan verifikasi data akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2012, dan pengumuman lolos verifikasi akan dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2012. Sedangkan daftar ulang sekolah dijadwalkan pada tanggal 5 dan 6 Juli 2012.

“Hari ini kita sudah mulai melayani PPDB secara online untuk tingkat SMP/SMA/SMK, setelah pendaftaran sekolah yang berstandar Rintisan Sekolah Berbasis Internasional (RSBI) itu selesai,” ujar Sunaryo.

Dalam proses PPDB tersebut, siswa yang akan masuk sekolah tingkat SMP dan SMA, harus telah dinyatakan lulus SD untuk yang mau masuk SMP, dan telah lulus SMP untuk yang mau masuk SMA, memiliki ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), Surat Tanda Kelulusan (STK) dan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN), serta usia maksimal 18 tahun untuk masuk SMP dan SMA maksimal 21 tahun.

Selain harus memenuhi persyaratan yang telah disebutkan di atas, Peserta Didik Baru (PDB) juga harus memenuhi nilai yang telah ditentukan sesuai dengan jenjang masing-masing. Untuk tingkat SD melanjutkan SMP Nilai Ujian Nasional (NUN) dikalikan 300. Sedangkan untuk tingkat SMP melanjutkan SMA NUN dikalikan 225. Sehingga nantinya kelulusan siswa akan diukur sesuai skor yang telah dikalikan tersebut.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai jumlah kuota siswa luar Kabupaten Tuban yang mau mendaftar di Kabupaten Tuban, Sunaryo menyatakan, tidak ada kuota dalam bentuk apapun. Kuota hanya ditentukan oleh sekolah, yaitu kuota setiap kelas hanya diisi 36 siswa saja, tidak boleh lebih.

“Kita tidak mematok kuota untuk siswa luar kota Tuban yang mau mendaftar ke Kabupaten Tuban, namun perkalian skornya nanti lebih rendah, yaitu untuk tingkat SD melanjutkan SMP, NUN hanya dikalikan 250. Sedangkan untuk SMP melanjutkan SMA, NUN hanya dikalikan 200,” terangnya.


Sunaryo menambahkan, kalau ada siswa yang mendapatkan peringkat 1, 2, dan 3 dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Olimpiade Sains Nasional (OSN), serta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), semua siswa tersebut akan dinyatakan lolos tanpa perkalian skor.

“Nanti kalau siswa PDB ini ada yang mendapatkan juara dalam perlombaan tingkat nasional, seperti O2SN, OSN, dan FLS2N dengan menunjukan piagamnya, maka siswa tersebut dinyatakan langsung lulus tanpa perkalian skor,” pungkas Sunaryo.

Di tempat yang terpisah, Kepala Disdikpora Kabupaten Tuban, Drs Sutrisno M.Pd, menjelaskan dalam PPDB di Kabupaten Tuban menggunakan sistem obyektivitas, transparansi, akuntabilitas, tidak diskriminatif, dan kompetitif dengan maksud semua peserta didik baru bisa mempunyai peluang untuk memperoleh pendidikan yang diinginkannya.

“Dalam PPDB ini tidak ada sepeserpun pungutan yang dibebankan pada para siswa PDB dan orang tua siswa, kalua ada yang masih meminta pungutan, maka kami tidak segan-segan memberi sanksi pada yang bersangkutan,” tegas Sutrisno.

Diketahui, pendaftaran PPDB ini dimulai sejak tanggal 29 Juni 2012 hingga tanggal 03 Juli 2012. Dan untuk seleksi dan pengolahan data akan dilaksanakan pada tanggal 04 Juli 2012. Dan pengumuman dilakukan pada 05 Juli 2012. Sedangkan daftar ulang sekolah dijadwalkan pada 5 dan 6 Juli 2012.

»»  Baca Selanjutnya...

Nilai UN SD/MI Tertinggi Didominasi Sekolah Pinggiran


Nilai tertinggi hasil ujian nasional tingkat SD/MI  didominasi sekolah desa dan kecamatan, hal tersebut mematahkan anggapan bahwa sekolah di tingkat desa atau kecamatan adalah sekolah yang tertinggal.
Tapi, realitanya tak selamanya sekolah swasta atau sekolah pinggiran yang berada di Desa atau Kecamatan tak lebih baik dibanding sekolah favorit yang berada di kawasan perkotaan.
Hal itu terbukti dengan Hasil Nilai Ujian Nasional (HNUN) tingkat SD dan MI dengan nilai tertinggi yang didominasi sekolah-sekolah swasta dan pinggiran, bukan yang berada di lingkup pusat kota.
“Tahun ini memang HNUN didominasi sekolah swasta yang berada di luar lingkup kabupaten atau kota,” kata Tarno, Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Tuban, Senin (18/6).
Dikatakan Tarno, dari nilai rata-rata yang didapat sekolah-sekolah, kebanyakan tertinggi diraih sekolah di pedesaan. Ada pun Nilai Ujian Nasional tingkat SD pada tahun ajaran 2011-2012, nilai tertinggi diraih SDN Ngrojo, Kecamatan Bangilan, atas nama Irka Vil’um Yurdillia dengan dengan nilai 29,55. Sedangkan untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) diraih MI Salafiyah Mandirejo, Kecamatan Merakurak, atas nama Tsabita Ihsan dengan nilai 29,15.
Selain tertinggi pertama. peringkat dua dan tiga juga diraih oleh sekolah yang berada di kawasan pedesaan.
Berdasar data yang dihimpun menyebutkan, untuk peringkat dua dan tiga ini juga didominasi oleh sekolah-sekolah yang berada di desa-desa dan Kecamatan, Ada 5 anak dengan nilai sama yang menjadi peringkat dua. Dari Kecamatan Palang dan Kecamatan Jenu, dengan HNUN 29.30. Dan peringkat tiga, Kecamatan Palang, Jenu dan Jatirogo dengan HNUN 29,15.

»»  Baca Selanjutnya...

Pelajar Berprestasi Terima Beasiswa SG Peduli Pendidikan


Sebagai bentuk tanggung jawab sosial PT Semen Gresik (PT SG) di tengah-tengah masyarakat, PT SG senantiasa berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat sekitar dengan triple bottom lines-nya, yakni ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan yang menyatakan bahwa Semen Gresik memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan stakeholders, terutama kepada masyarakat sekitar, karyawan dan para pemegang saham.
Komitmen dari misi tersebut selanjutnya direalisasikan melalui langkah-­langkah strategis yang salah satunya adalah terwujudnya program SG peduli pendidikan, yang didalamnya pemberian bantuan pada dunia pendidikan guna meningkatkan mutu SDM daerah. Bantuan tersebut meliputi bea siswa dan perlengkapan sekolah. Bea siswa tersebut diberikan kepada 1.908 siswa dari Kabupaten Tuban dan Kabupaten Gresik.
Program peduli pendidikan diperuntukkan bagi siswa dari keluarga prasejahtera yang berprestasi berdasarkan data dari sekolah masing-masing. Dalam hal ini SG melibatkan kepala sekolah agar penyerahan tepat sasaran. Tujuan  program ini untuk meningkatkan kualitas dan memberikan motivasi bagi siswa, sehingga muncul siswa-siswa berprestasi yang dapat menjadi kebanggaan daerah atau nasional.
Sementara beasiswa perlengkapan sekolah diberikan kepada siswa mulai tingkat SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/ MA/ SMK serta siswa di Lembaga Bimbingan belajar di Kabupaten. Gresik dan Tuban. Jumlah siswa yang mendapat beasiswa perlengkapan sekolah dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Tahun ini sebanyak 227 untuk sekolah di wilayah Tuban dan 124 sekolah di Gresik. Penyerahan beasiswa juga didampingi oleh Guru dari  masing-masing sekolah.
Dengan rincian Kabupaten Gresik berjumlah 636 siswa terdiri dari 3 kecamatan, meliputi  Kecamatan Kebomas, Kecamatan Manyar dan Kecamatan Gresik, mulai tingkat sekolah dasar (SD) berjumlah 435 siswa, sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 105 siswa, dan sekolah menengah atas (SMA) 96 siswa.
Kabupaten Tuban berjumlah 1.218 siswa terdiri dari 5 Kecamatan yang meliputi: Kecamatan. Merakurak, Kecamatan Kerek, Kecamatan. Jenu, Kecamatan Tambakboyo serta Kecamatan. Tuban. Sekolah dasar (SD) sebanyak 930, sekolah menengah pertama (SMP) 168, dan sekolah menengah atas (SMA) sebanyak120 siswa.
“Dari tahun ke tahun jumlah yang kami berikan selalu meningkat, dan akan selalu kita tingkatkan sesuai kemampuan yang ada, kalau tahun lalu sekitar 1.800 penerima biasiswa program SG peduli pendidikan, dan tahun ini hampir 2000 siswa,” kata Direktur Produksi PT SG, Suparni, dalam acara penyerahan beasiswa di Gedung Graha Sadiya, Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak, Selasa (20/6).
Dikatakan Suparni, apabila ditotal bantuan bea siswa Semen Gresik Peduli Pendidikan untuk siswa di Kabupaten Tuban dan Gresik pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.797.150.000,00.
Suparni menjelaskan, jumlah dana pendidikan yang diberikan PT SG menempati porsi terbesar yakni 40% dari total dana corporate social responsibility (CSR) yang ada.
“Kita menyadari dunia pendidikan ini memang banyak yang perlu dikerjakan, disisi lain banyak juga siswa yang perlu poerhatian sehingga perlu adanya konsentrasi lebih besar kesana,” jelas Suparni sambil berharap kegiatan ini akan berkelanjutan.
»»  Baca Selanjutnya...

Menerima Adiwiyata Menjadi Semangat Baru Siswa

SMA Negeri 1 Tuban merupakan salah satu diantaranya dari tiga penerima penghargaan Adiwiyata Nasional 2012 dari Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Waka Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Tuban , Widi Kurniana kepada seputartuban.com, Rabu (13/06/2012) mengatakan bahwa Piagam ini didapatkan dengan komitmen bersama dari seluruh warga sekolah untuk menciptakan lingkungan yang asri dan sejuk agar suasana pembelajaran lebih efektif.

“Berbagai macam cara kami lakukan salah satu upaya adalah dengan mengadakan program Penanaman Sejuta Pohon, One Man One Tree, Pelatihan Pembuatan Komposting, Seminar , Studi Banding. Semua itu kami lakukan dengan semangat kebersamaan, kesadaran sehingga piagam ini bisa kami terima,” jelasnya.
Pasca penerimaan Adiwiyata, nampaknya menjadi semangat baru bagi para siswa dalam memperlakukan lingkunganya. Yakni para siswa ketika melihat sampah di halaman langsung dimasukan tong sampah yang telah disediakan.

“Selain itu kami juga bekerja sama dengan para pengepul untuk menciptakan sebuah program terbaru yang disebut “Bank Sampah”, dengan ini sampah-sampah yang terkumpul disetiap kelas kita tampung di Bank Sampah kemudian dijual kepada Pengepul dan hasil penjualan ini dimasukan ke rekening kelas untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan setiap kelas,” imbuh Widi.

Ketika ditanya mengenai upaya untuk mempertahankan piagam ini pada tahun-tahun mendatang, Wakasek  ini mengatakan bahwa pihak sekolah akan meningkatkan berbagai upaya dengan inovasi-inovasi baru.

“ ini merupakan tahun pertama kami mendapatkan piagam, tahun kedua kami akan meningkatkan upaya-upaya yang inovatif untuk kembali mendapatkan piagam yang serupa. Untuk itu kami mohon doanya semoga cita-cita kami bisa terwujud,” pungkasnya.
»»  Baca Selanjutnya...