Minggu, 18 Maret 2012

Ribuan GTT Wadul Ke Pemkab

Ribuan Guru Tidak Tetap (GTT) dan honorer mendatangi pendopo Pemkab  Bojonegoro, Sabtu (17/3/2012) tadi. 

Mereka mempertanyakan kapan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu, para pendidik itu juga menuntut gaji disetarakan dengan Upah Minumum Kabupaten (UMK).

Para pengajar dari berbagai sekolah menggelar forum dialog dengan Dinas Pendidikan dan Bupati Bojonegoro, Suyoto. Mereka menggangap gaji yang diterima sangat tidak masuk akal. Untuk itu, tenaga honorer itu meminta agar gajinya dinaikkan.

“Gaji Rp200 ribu sampai Rp700 ribu per bulan, tidak cukup di tengah-tengah kondisi ekonomi yang sekarang ini,” ungkap beberapa guru.

Beberapa waktu lalu, para GTT dan honorer sudah melakukan aksi di depan Istana Negara, tapi hasilnya masih belum jelas. 

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Husnul Khuluq menyampaikan akan mewujudkan tuntutan tenaga pendidik sesuai rekomendasi Bupati.

"Tadi pak Bupati sudah menyampaikan akan menaikkan gaji GTT sesuai UMK," jelas Husnul.

Realisasi tambahan kesejahteraan diperkirakan Juli nanti, dengan syarat seperti di dalam edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 

Saat ini di tingkat pusat masih menggodok keputusan pengangkatan guru honorer sebagai PNS. Sehingga nantinya, bagi yang sudah masuk PNS tidak mendapat tambahan kesejahteraan. 

Husnul belum bisa menjelaskan berapa kenaikan gaji bagi GTT, karena nantinya dana akan diformulasi melalui APBN, APBD dan lembaga pendidikan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar